Tapi kali ini penulis akan membahas dari sektor properti.
Kenapa property?
Karena di tahun 2017 properti banyak peminatnya. Baik dilihat dari segi investasi maupun hasil yang didapat ketika menjadi broker properti. Dan kebetulan penulis mencoba terjun di dunia properti sebagai pemula.
Sebagai pemula, penulis mungkin tidak banyak memberikan informasi yang sangat detail mengenai dunia properti, terutama di kota besar seperti Surabaya.
Di surabaya terlebih agent properti atau yang sering dikenal banyak orang sebagai BROKER semakin banyak peminatnya. Semua kalangan bisa menjalaninya. Baik ibu rumah tangga, mahasiswa, pekerja/pegawai, pengusaha maupun yang benar-benar serius di bidang property. Bahkan sebagai agent property tidak perlu modal besar untuk menjalaninya.
Sebagai agent property, khususnya di Surabaya.saya sering mendengar bahwa ada 2 tipe/nama broker properti.......
1) Tradisional
2) Modern
Mari kita bahas terlebih dahulu apa itu broker tradisional dan broker modern
1. Broker Tradisional
atau yang juga disebut broker independent adalah broker lepas yang menjalankan
system broker properti sendiri/perorangan yang tidak berada di bawah badan
usaha/perusahaan resmi yang khusus mendapat ijin untuk mendirikan usaha
properti. Broker tradisional banyak yang tidak memiliki aturan yang jelas dalam
menjalankan sistemnya sebagai broker dan manajemen broker properti yang
sangat terbatas. Walaupun tidak menutup kemungkinan, bahwa broker tersebut
merupakan eks atau lulusan dari broker modern yang mempunyai alasan tertentu
untuk menjadi Broker tradisional. Sebagai broker tradisional, bebas melakukan
kegiatan jual beli apapun tanpa aturan apapun yang mengikat. Hanya saling
percaya antara penjual dan pembeli. Broker tradisional tidak terikat apapun secara
legal dalam mempertemukan penjual maupun pembeli. Dan sistem mereka bisa
dilakukan secara berkelompok maupun perorangan. Tapi tidak menutup
kemungkinan bahwa ada broker tradisional yang memakai aturan yang baik dalam
mempertemukan penjual dan pembeli, dan bertanggungjawab secara moril
kepada kedua belah pihak sampai terjadinya akad transaksi di notaris. Broker
tradisional dalam menentukan dan memperoleh besaran komisi, tidak mempunyai
range atau persentase yang jelas dalam memasarkannya. Bisa jadi harga yang
dipasarkan jauh lebih mahal dari yang diberikan oleh pemilik properti atau bisa
jadi di bawah range yang ditetapkan oleh Broker modern (asal cepet closing)
2. Broker Modern
Broker modern adalah broker properti yang ikut dalam badan usaha/perusahaan
resmi yang khusus mendapat ijin untuk mendirikan usaha properti. Dan mereka
berada di bawah naungan AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia).
Metode yang diterapkan menggunakan manajemen yang tepat, terarah, dan
terkendali, serta pelayanan servis terbaik yang diberikan kepada customer/client
sesuai dari sistem perusahaan yang bersangkutan. Broker modern diharapkan
mengikuti training dan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan
dari AREBI. Jadi, broker modern tidak dapat bertindak semaunya dalam
melakukan jual beli properti. Adanya teguran, sanksi bahkan blacklist dari AREBI
yang tegas, membuat agent properti modern bertindak hati-hati dan memberikan
servis terbaik sesuai aturan yang telah ditetapkan. Semua ini dilakukan agar
penjual dan pembeli dapat secara aman melakukan transaksinya. Dalam broker
modern, adanya legalitas, pelatihan dan jaringan yang luas membuat agent
properti yang bergabung danlam sistem modern menjadi lebih aman, nyaman,
terpercaya dan profesional. Broker modern selain bertanggung jawab secara moral,
juga bertanggung jawab terhadap perusahaan yang diikutinya. Broker modern
mempunyai range atau persentase yang jelas dalam memasarkan properti, dan hal
tersebut juga telah diketahui dan disetujui oleh pemilik properti serta perusahaan
properti dari marketing tersebut. Sebagai sesama agent properti modern di bawah
naungan AREBI-pun juga ada rule atau aturan-aturan dalam kerjasama
pemasarannya (cobroke)dan hal itu juga diketahui oleh perusahaan masing-
masing marketing supaya tidak adanya secret selling. Karena jika terjadi secret
selling, maka akan mendapat sanksi yang tegas dari perusahaan yang
bersangkutan/AREBI.
Jadi baik Broker Tradisional maupun Modern mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Semua dikembalikan kepada perorangan. Apakah dia sebagai marketing yang mau mengatur komisi dengan bebas, tidak terikat aturan perusahaan atau lebih memilih yang lebih aman dan resmi karena berada di bawah perusahaan/AREBI.
Atau apakah anda sebagai pemilik atau pembeli properti yang mempercayakan transaksi kepada salah satu broker tersebut?
Happy Closing